Buya H. Sirajuddin Abbas (1905-1980)
Beliau merupakan pemimpin Perti yang terkenal, Ulama Politisi dan sekaligus pengarang yang masyhur.
Beliau merupakan putra seorang ulama
Tua terkemuka pula, Syekh Abbas Qadhi Ladang
Laweh. Buya Siraj memulai karir keulamaannya dalam organisasi Perti setelah kepulangannya dari Mekah,
belajar agama selama 6 tahun.[1]
Sangat besar dedikasi beliau terhadap Perti tersebut, disamping Buya H. Rusli, dalam hal mengembangkan sekolah-sekolah Agama Tarbiyah Islamiyah hingga pengembangan Perti sebagai Partai Politik. Meski sibuk dengan urusan
organisasi, beliau tidak meninggalkan dunia tulis menulis.
Ketika redaksi al-Mizan
pindah dari Maninjau ke Fort de Kock, beliaulah yang menjadi ketua redaksinya, berikut dengan anggota
H. Jalaluddin, H. Hasan Basri dan H. Yunus Yahya. Dan artikel-artikel beliau
tidak sempat absen dalam majalah
ini.
Diantara karangan-karangan beliau ialah:
1) Sirajul Munir (2 jilid)
2) Bidayatul Balaghah
3) Khulasah Tareks Islami
(populer sebagai
buku pegangan Madrasah)
4) Ilmul Insya’
5) Sirajul Bayan fi Fihrasati Ayatil Qur’an
6) Ilmu Nafs
Kitab-kitab
no 1 sampai 6 ditulis dari tahun 1933-1937
7) I’tiqat Ahlussunnah wal Jama’ah
8) Sejarah dan Keagungan Mazhab Syafi’i
9) 40 Masalah Agama (4 jilid)
Buku no. 7-9 ditulis
di era 60-an dan 70-an,
dan menjadi buku populer hingga saat ini.
10)
Tabaqatus Syafi’iyyah
Sangat besar pengaruh
karangan-karangan Buya Siraj ini, terutama untuk membentengi Ahlussunnah dan
Mazhab Syafi’i. Beberapa karya ini
bahkan telah dicetak lebih 20 kali, beberapa
diantaranya dicetak diluar negeri. Dan hingga kini tetap menjadi buku pegangan orang-orang tua, dan tetap digemari.
[1] Baca KH. Sirajuddin Abbas,
Thabaqat…, op. cit., hal.
491-496; Tim Islamic
Centre, Riwayat Hidup…, op. cit., hal. 155-164
0 Comment