PENJAJAHAN EROPA KE DUNIA ISLAM
1. Abbasiyah
Umat Islam mengalami puncak kejayaan khususnya dalam ilmu
pengetahuan yaitu pada masa kekhalifaan Abbasiyah (750-1258 M) ditandai dengan
berdirinya sebuah lembaga “khizanat al Hikmah” yang didirikan oleh khalifah
Harun Arrasyid sebagai tempat
penyimpanan puisi dan buku - buku. Yang kemudian berubah menjadi perpustakaan bayt Hikmah. “ Pada tahun 815 M. Al Makmun
mengubahnya menjadi Bayt al-Hikmah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
buku-buku kuno yang didapat dari Persia, Bizantium, Etiopia, dan India. [1]Perpustakaan
ini dipimpin oleh Hunain bin Ishaq seorang Nasrani.
Pada priode ini buku dari luar Islam diterjemahkan ke dalam bahasa Arab
kemudian disimpan di perpustakaan Bayt Hikmah untuk dipelajari oleh pemuda
pemuda Muslim. Al Ma’mun mengirim utusan
kepada raja Roma , Leo Armenia, meminta karya-karya Yunani kuno untuk
diterjemmahkan ke dalam bahasa Arab.[2]Kuno makPara ilmuwan Islam yang terkenal sampai sekarang antara lain Al-kindi (ahli
filsafat), Alkhawarizmi ( ahli matematika). Ahli fiqh yang lebih dikenal dengan
sebutan para imam ( Imam Malik di Madinah, syafii, Hambali dan Hanafi
hidup pada masa ini. Kejayan perkembangan ilmu pengetahuan ini pada masa
kekhalifah Abbasiyah lebih dikenal dengan istilah the golden age of Islam (abad keemasan dari Islam).
Akibat perselisihan yang di dalam keluarga, kekhalifahan
mengalami kemunduran. Yang berkuasa bukan lagi khalifah tetapi para
pembantu-pembantu dari kalangan bangsa Persia maupun Turki. Para pembantu
khalifah ini pada mula berjasa dalam mengalahkan lawan-lawan politik khalifah.
Tetapi kemudian mereka berusaha untuk mengendalikan khalifah, yang pada
akhirnya membangun pemerintahn yang terlepas dari kekhalifahan. Seperti yang dilaksanakan oleh Tahir Gubernur
Khurazan yang ingin melepaskan ddiri dari pemerintah pusat di Bagdad. Walaupun
pembangkangan Taher itu dapat dihancurkan, namun panglima yang menumpas
pembangkangan itu membangun kekuasaan baru sehingga kekuasaan Abbasiyah semakin
lemah. Nasib kota Bagdad dengan perpustakaannya lebih tragis lagi.
Wilayah kekuasaan Abbasiyah akhirnya terpecah menjadi beberapa dinasti yang berdiri sendiri seperti dinasti tahiri (820-872), dinasti safari ( 864-903), dinasti Samani (874-999 M.) dan lain- lain.
2. Andalusia.
Semennjung Iiberia yang dikenal dengan nama Andalusia (sekarang
Spanyol). ditaklukan pada masa kekhalifahan Muawiyah, salah seorang pelaku
penaklukan pada masa itu adalah Thariq bin Ziyad yang mendarat di pantai
Spanyol pada tanggal 18 April 711 M. Yaitu
di sebuah tempat yang kemudian terkenal dengan nama Jabal Thaiq (Jibraltar=
gunung tariq.[3]
Pada masa kekhalifahan Abbasiyah, wilayah Andalus tidak
sepenuhnya takluk dibawah kekuasaan Abbasiyah. Tokoh muawiyah yang berhasil
lolos ke Andalusia, bernama Abdurrahman ibn Mu’awiyah berhasil membangun
Andalusia. Beliau diberi gelar Addakhil.
Selama 32 tahun berkuasa Abd al Rahman al Dakhil berhasil mengatasi berbagai
ancaman baik dari dalam maupun dari luar, karena ketangguhannnya dia diberi
gelar Rajawali Quraisy.[4]
Dalam perkembangannya kemudian, Andalusia menjadi sumber
ilmu pengetahuan. Bangsa Eropa kristen banyak yang datang ke kota-kota di
Andalusia menuntut ilmu dan membawanya ke luar Spanyol seperti ke Prancis, Jerman
dan lain sebagainya.
Pada
tahun 1238 Kordoba jatuh ke tangan kaum Kritiani, diikuti oleh Seville pada
tahun 1248. Selanjutnya seluruh Spanyol jatuh ketangan Kristiani.[5]
Granada
(kota terakhir) takluk dan menyerah pada (safar 897 H. Desember 1491
....panji-panji kristen berkibar di atas bangunan Islam yang telah rubuh,
kekuasaan Muslimin di Spanyol berakhir sudah.
Pengaruh
kebudayaan Islam terutama meluas atas Eropa melalui masyarakat Islam Spanyol
(711-1492 M) [6]
Setelah mengalami kemunduran yang dimulai
dengan kehancuran dinasti Abbasiyah di Timur, dan berakhirnya kekuasaan
Islam di Andalusia (spanyol) di Eropa, dengan perjuangan yang sangat lambat
dibanding dibanding masa klasik (Masa Rasul ) Islam kembali mengalami priode
kemajuan priode kedua, dengan munculnya tiga kerajaan besar yaitu Turki Usmani, Safawi dan Mughal.
3. Turki Usmani, Safawi dan Mughal.
Tiga Kerajaan Besar Umat Islam (1500-1800 M) ,
yakni kerajaan Turki Usmani di , Safawi di
Persia dan Mughal (India). ketiga kerajaan besar ini mempunyai kejayaan masing-masing
terutama dalam bentuk literatur dan arsitek. Mesjid-mesjid
dan gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di
istambul. Di Tibriz, Isfahan serta kota-kaota lain di iran, dan di New Delhi. Kemajuan umat islam
di zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di Priode Klasik. Namun,
seperti pada masa kekuasaan Islam terdahulu, lambat laun kekuatan Islam
menurun. Bersamaan dengan kemunduran tiga kerajaan tersebut, bangsa Barat mulai
menunjukkan usaha kebangkitannya.[7]
Kebangkitan bangsa Barat bermuara pada khazanah ilmu
pengetahuan dan metode berpikir yang dikembangkan umat Islam yakni rasional. Di
antara jalur masuknya ilmu pengetahuan Islam ke Eropa yang terpenting adalah
Spanyol. Ketika Spanyol Islam mengalami kejayaan, banyak orang-orang Eropa yang
datang untuk belajar ke sana, kemudian menerjemahkan karya-karya ilmiah umat
Islam. Hal ini dimulai sejak abad ke-12.
Gerakan renaisans[8]
bangsa Eropa melahirkan perubahan-perubahan besar. Abad ke-16 dan ke-17
merupakan abad yang paling penting bagi kebangkitan Eropa, sementara pada akhir
abad ke-17 itu pula, dunia Islam mulai mengalami kemunduran. Banyak
penemuan-penemuan dalam segala lapangan ilmu pengetahuan dan kehidupan yang
diperoleh orang-orang Eropa. Perkembangan itu semakin cepat setelah ditemukan
mesin uap, yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa. Teknologi
perkapalan dan militer berkembang dengan pesat. Sehingga, dengan kekuatan baru
yang mereka miliki, Eropa menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan
ekonomi dan perdagangan dari dan ke seluruh dunia, tanpa mendapat hambatan
berarti dari lawan-lawan mereka yang masih menggunakan persenjataan sederhana
dan tradisional.
Dalam pada itu, kemorosotan dunia Islam tidak terbatas
pada bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan saja, melainkan mereka juga
ketinggalan dari Eropa dalam industri perang, padahal keunggulan Turki Usmani
di bidang ini pada masa-masa sebelumnya telah diakui oleh seluruh dunia.
Dengan organisasi dan persenjataan modern, pasukan perang Eropa mampu melancarkan pukulan telak terhadap daerah-daerah kekuasaan Islam. Kekuatan-kekuatan Eropa menjajah satu demi satu negara Islam. Perancis menduduki Aljazair pada tahun 1830, dan merebut Aden dari Inggris sembilan tahun kemudian (1839). Tunisia ditaklukkan pada tahun 1881, Mesir pada tahun 1882, Sudan pada 1889. Sementara itu, wilayah Islam di Asia Tengah juga tak luput dari penjajahan Eropa. Tulisan ini mencoba memaparkan keadaan dunia Islam pada masa penjajahan Eropa.
A.
Latar
Belakang Bangsa Eropa Melakukan Penjajahan Ke Daerah Islam
Perang Salib merupakan awal penetrasi Barat terhadap
dunia Islam yang selanjutnya membawa kaum muslimin berada dalam jajahan
negara-negara Barat. Karena mulai dari Perang Salib I inilah kaum muslimin
banyak mengalami kerugian, baik kerugian yang bersifat material seperti
banyaknya wilayah Islam yang direbut Barat, diduduki dan dikuasai, juga
kerugian non material yang berupa mulai hilangnya peradaban Islam dan mulai
masuknya peradaban-peradaban Barat.
Penjajahan bangsa Eropa terhadap dunia Islam yang diawali
dengan Perang Salib berlatar belakang untuk mencari keuntungan negara Barat di
negara-negara Islam, menyebarkan agama Kristen pada negara-negara
jajahannya. Selain itu
yang melatarbelakangi penjajahan bangsa
Eropa adalah faktor ekonomi dan politik. Bentuk-bentuk penjajahan bangsa Eropa
terhadap dunia Islam berupa penyerangan, penaklukan, sehingga banyak
wilayah-wilayah Islam yang jatuh ke negara-negara Barat. Juga berupa penindasan, perampasan dan perbudakan.
Faktor utama yang menarik kehadiran kekuatan-kekuatan
Eropa ke negara-negara muslim adalah ekonomi dan politik. Perekonomian
bangsa-bangsa Eropa semakin maju karena daerah-daerah baru terbuka baginya
setelah Columbus menemukakan Benua Amerika(1492 M) dan Vaso da Gama menemukan
jalan ke Timur melalui Tanjung Harapan ( 1498 M) sehingga bangsa Eropa tidak
tergantung lagi dengan jalur yang lama, dua penemuan ini membuat Eropa menjadi
maju dalam dunia perdagangan[9]
dan kemajuan Eropa dalam bidang industri
menyebabkannya membutuhkan bahan-bahan baku, di samping rempah-rempah. Mereka juga membutuhkan negeri-negeri tempat memasarkan
hasil industri mereka. Untuk menunjang perekonomian tersebut, kekuatan politik
diperlukan sekali. Akan tetapi persoalan agama seringkali terlibat dalam proses
politik penjajahan barat atas negeri-negeri muslim.
Akhirnya Eropa
menjadi penguasa lautan dan bebas melakukakan kegiatan ekonomi dan perdagangan
dari dan keseluruh dunia, tanpa mendapat hambatan. Kerajaan Usmani pun terus
menerus mengalami kemunduran dan kelemahan-kelemahan kerajaan Islam menyebabkan
Eropa dapat menduduki dan menjajah negeri-negeri Islam dengan mudah.
Kelemahan-Negeri-negeri Islam yang pertama kali jatuh ke
bawah kekuasaan Eropa adalah negeri-negeri yang jauh dari pusat kekuasaan
Kerajaan Usmani, karena kerajaaan ini meskipun terus mengalami kemunduran, ia
masih disegani dan dipandang masih cukup kuat untuk berhadapan dengan kekuatan
militer Eropa waktu itu. Negeri-negeri Islam yang pertama dapat dikuasai Barat
adalah negeri-negeri Islam di Asia tenggara dan di Anak Benua India. Sementara,
negeri-negeri Islam di Timur Tengah yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan
Usmani, baru diduduki Eropa pada masa berikutnya.
B.
Penjajahan
Bangsa Eropa di Wilayah Islam
a. Anak
benua India dan Asia Tenggara
India
ketika berada pada masa kemajuan
kerajaan Mughal adalah negeri yang kaya dengan hasil pertanian. Hal ini
mengundang Eropa yang sedang mengalami kemajuan untuk berdagang ke sana. Di
awal abad ke-17 M, Inggris dan Belanda mulai menginjakkan kaki di India. pada
tahun 1611 M, Inggris mendapat izin menanamkan modal, dan pada tahun 1617 M
belanda mendapat izin yang sama.
[10]
Inggris melakukan
perdagangan di India melalui British East India Company (EIC), dengan
mendirikan parik-pabrik (1612-1690) yang memproduksi kain sutra dan tenun. Pada
abad 18 M terjadi pertempuran antara Inggris dan Perancis karena merebut daerah
jajahan di Asia. Ingris kemudian menaklukkan daerah-daerah india satu persatu.
Penguasa dan rakyat
setempat mencoba mempertahankan kekuasaan dan berperang melawan Inggris tahun
1761 M. namun mereka tidak berhasil mengalahkan inggris Akibatmya,
daerah-daerah di India berhasil jatuh ke tangan Inggris. Pada tahun 1803 M,
Delhi ibu kota kerajaan Mughal juga berada dibawah bayang –bayang kekuasaan Inggris
dan pada thun 1857 M kerajaan Mughal dikuasai penuh oleh inggris dan setahun
kemudia raja terakhir dipaksa meninggalkan istana.[11]
Dan di Asia Tenggara, negeri tempat Islam baru
berkembang, yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah terkenal pada masa
itu, menjadi ajang perebutan negara-negara Eropa. Kerajaan-kerajaan Islam di
wilayah ini lebih lemah dibandingkan dengan kerajaan Mughal, sehingga lebih
mudah ditaklukkan oleh bangsa Eropa.
Kerajaan Islam Malaka yang berdiri pada awal abad ke-15 M
di Semenanjung Malaya yang strategis merupakan kerajaan Islam kedua di Asia
Tenggara setelah Samudera Pasai, ditaklukkan Portugis pada tahun 1511 M. Sejak
itu peperangan-peperangan antara Portugis melawan kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia seringkali berkobar. Pedagang-pedagang Portugis berupaya menguasai
Maluku yang sangat kaya akan rempah-rempah.[12]
Pada tahun 1521 M, Spanyol datang ke Maluku dengan tujuan
dagang. Spanyol berhasil menguasai Filipina, termasuk di dalamnya beberapa
kerajaan Islam, seperti Kesultanan Maguindanao, Buayan dan Kesultanan Sulu.
Akhir abad ke-16 M, giliran Belanda, Inggris, Denmark dan Perancis, datang ke
Asia Tenggara. Namun, Perancis dan Denmark tidak berhasil menguasai negeri di
Asia Tenggara dan hanya datang untuk berdagang. Kekuasaan politik negara-negara
Eropa di negara-negara Asia berlanjut terus hingga pertengahan abad ke-20.
Penjajahan Barat di Indonesia banyak dilatarbelakangi
oleh faktor-faktor ekonomi, karena Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil
bumi berupa rempah-rempah yang mempunyai nilai jual tinggi di pasaran Eropa. Selain
itu juga dilatarbelakangi oleh faktor misionaris, atau penyebaran agama, hal
ini dapat dilihat sampai sekarang daerah-daerah tempat pertama kali
negara-negara Barat datang ke Indonesia berpenduduk mayoritas Kristen.
b.
Penjajahan
Perancis Terhadap al Jazair (1245 H/ 1830 M)
Kekuasaan usmani di al-jazair mulai melemah, seperti
juga yang terjadi diwilayah-wilyah kekuasaan usmani yang lain. Terjadinya pemberontakan terhadap pemerintah
pusat, pada tahun 1830 al jazair diduduki Perancis setelah terjadinya
peperanngan di laut mediterania menuju pantai kota-kota di al Jazair.
Al-jazair merupakan negara Afrika pertama yang
diduduki negara eropa sejak islam masuk ke Afrika Utara. Akibatnya mereka melakukan
perlawanan yang dipimpin oleh Abdul Qadir
al Jaza’iri dan ditumpas dengan senapan pasukan Perancis. Kemudian, terjadi
perlawanan besar lain yanng dipimpin oleh Muhammad al-Muqrani pada tahun 1871
M., yaang mengobarkan api peperangan dengan pasukan Perancis selama setahun
penuh. Dalam perlawanan tersebut 60.000 rakyat al jazair gugur dalam mempertahankan
agama, tanah air dan bahasa mereka. Tampaknya bangsa perancis ingin menghukum rakyat
al Jazair dengan merampas tanah, kekayaan, dan pusat-pusat perdagangan al jazair
serta menaikkan pungutan pajak.[13]
c.
Timur Tengah
Negara-negara
Barat seperti Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Rusia dan lain-lain memang
mempunyai tehnologi militer dan industri perang yang lebih canggih dibandingkan
dengan negara Islam, sehingga mereka tidak segan-segan untuk menyerang dan
mengalahkan wilayah-wilayah yang berada di bawah kekuasaan Islam.
Dari
awal penjajahan Barat yaitu perang salib umat Islam telah kehilangan berbagai
daerah yang semula telah dikuasai Islam, yang kemudian jatuh ke tangan orang
Kristen, yang sukar untuk dikembalikan kembali. Jadi pada perang salib ini
telah terjadi penaklukan dan penyerangan yang dilakukan oleh negara Barat untuk
merebut wilayah-wilayah kekuasaan Islam. Tidak terhingga kerugian yang diakibatkan
oleh penjajahan tersebut, baik kerugian hasil budaya dan peradaban manusia
maupun kerugian material.
Penjajahan barat ke pusat
dunia Islam di Timur Tengah pertama-tama dilakukan oleh dua bangsa Inggris dan Perancis
yang sedang bersaing. Napoleon mendarat di Aleksandria (Mesir) pada tahun 1798 M
dengan maksud menjadikan mesir sebagai batu loncatan untuk menguasai timur
terutama india, yang pada waktu itu telah mulai berada dibawa pengruh kekuasaan
Inggris. Perancis dan ingris merupakan
dua negara yang bersaing keras untuk menjadi
negara yan terkuat didunia, usaha Napoleon unuk meneruskan ekspedisi terus ke India
digagalkan di pelestia dan tanggal 1799 M kembali ke perancis. Tetapi tentara
yang dibawanya tinggal di mesir.[14]
Ia datang ke Timur bukan
dengan hanya dengan tentara. dia juga membawwa seribu orang sipil, seratus enam
puluh diantaranya ahli-ahli ilmu pengetahuan, dua set percetakan dengan huruf
latin, Arab dan Yunani dan alat-alat ilmu pengetahuan yang dipakai untuk
eksperimen-ilmiah. Napoleon mendirikan satu lembaga ilmiah yang bernama
institute d’Egypte. Hal ini membuat umat Islam sadar akan keterbelakangan
pada ilmu pengetahuan dari bangsa Eropa dan umat Islam dimesir mengadakan
pembaruan-pembaharuan dalam ilmu pengetahuan.[15]
Persaingan antara Inggris dan Perancis
sudah lama berlangsung hal ini dapat terlihat dari penaklukan yang dilakukan
oleh negara-negara Barat antara lain adalah:[16]
a) 1820
Oman dan Qatar berada di
bawah protektorat Inggris
b) 1830-1857 Penaklukan Aljazair oleh Perancis
c) 1839
Aden dikuasai Inggris
d) 1881-1883
Tunisia diserbu Perancis
e) 1882
Mesir diduduki Inggris
f) 1898
Sudan ditaklukkan Inggris
g) 1900
Chad diserbu Perancis
Pada abad ke20 M Italia dan Spanyol ikut bersama Inggris dan Perancis
memperebutkan wilayah-wilayah di Afrika.[17]
a) 1960
Kesultanan muslim di
Nigeria utara menjadi protektorat Inggris
b) 1912-1913
Kesultanan Tripoli dan Cyrenaica
diserbu Italia
c) 1912
Marokko diserbu Perancis
dan Spanyol
d) 1914
Kuwait di bawah protektorat
Inggris
e) 1919-1921 Sisilia wilayah Turki diduduki Perancis
f) 1920
Irak menjadi protektorat
Inggris
g) 1920
Syria dan Libanon di bawah
mandat Perancis
h) 1926-1927 Perebutan seluruh Somalia oleh Italia
C. Dampak
Negative dan Positif Penjajahan Eropa Terhadap Wilayah Islam
Ketika bangsa Eropa mengalami masa
kemajuan tetapi tidak demikian bagi peradaban Islam malah terjadi sebaliknya
mulai memasuki masa kemunduran dimana banyaknya wilayah -wilayah Islam dan
jalur perdagangan dikuasai bangsa Eropa serta mereka berasil menyebarkan
agamanya kedalam wilayah Islam,
Penjajahan bangsa Eropa ternyata membawa implikasi yang sangat luas terhadap perkembangan peradaban Islam baik peradaban material yang berupa teknologi baru, maupun peradaban Ilmu Pengetahuan. Penjajahan Eropa juga memicu gerakan pembaharuan dalam Islam, yang mana bertujuan untuk memurnikan agama Islam dari pengaruh asing dan mengambil gagasan-gagasan pembaharuan dan ilmu pengetahuan barat.
Baca Juga; --------------
👉ISLAM PADA MASA KHALIFAH ABU BAKAR SIDDIQ
👉PERANG SALIB
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penjajahan Barat terhadap dunia Islam yang diawali dengan
Perang Salib berlatar belakang hal-hal berikut :
a) untuk mencari keuntungan negara Barat di negara-negara
Islam.
b) menyebarkan agama Kristen pada negara-negara jajahannya.
c)
perluasan
daerah militer atau Penaklukan
2. Penjajahan bagsa Eropa menimbulkan dampak nagatif dan positif dalam peradaban Islam
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim Afifi, terj. Mausu’ah Alf Huduts Islami, diterjemahkan oleh Irwan Kurniawan, 1000 Peristiwa dalam Islam, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002),
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006)
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, ( Jakarta:Bulan Bintang, 1992)
, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1986), Jilid II
Jaiz Mubarak, Sejarah Peradaban
Islam, (Bandung: Penerbit Bani Quraisy, 2005)
S.I Poeradisastra, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan kebudayaan modern, (Jakarta:Cirimujkti Pasaka)
Tata Septayuda Purnama, Khasanah
Peradaban Islam, (Solo: penerbit Tinta Medina)
MASA PENJAJAHAN
BANGSA EROPA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERADABAN ISLAM
[1] Jaiz Mubarak, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Penerbit Bani Quraisy,
2005), h. 120
[2] Tata Septayuda
Purnama, Khasanah Peradaban Islam, (Solo: penerbit Tinta Medina), h. 9
[3] Muhammmad Tohir, sejarah Islam dari Andalus sampai ke Indus, ( Jakarta: pustaka
Jaya) h.258
[4] Jaiz Mubarak, Ibid., h. 111
[5] Tata Septayuda Purnama, Ibid., h. 56
[6] S.I Poeradisastra, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan kebudayaan modern, (Jakarta:Cirimujkti Pasaka), h., 63
[7] Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, ( Jakarta:Bulan Bintang,
1992), h. 14
[8] Renaisans adalah gerakan
yang timbul pada akhir abad pertengahan di Eropa.
[9] Badri
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006),
h 25
[10] Ibid, h. 176
[11] Badri Yatim, loc.
cit., h. 176
[12] Ibid., h. 177
[13] Abdul Hakim Afifi, terj. Mausu’ah Alf Huduts Islami,
diterjemahkan oleh Irwan Kurniawan, 1000 Peristiwa dalam Islam,
(Bandung: Pustaka Hidayah, 2002), h. 428
[14] Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta:
UI Press, 1986), Jilid II, h. 96
[15] Loc.Cit., h. 96
[16] Badri Yatim, op.cit., h 182-183
[17] Loc.Cit., h. 182-183
0 Comment