05 Mei 2012


MOTIFASI DARI ORANG TUA JORONG BATANG SILASIAH UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE SLTP

A. Latar Belakang Masalah

Manusia menurut fitrah perkembangannya salalu berkeinginan dan berusaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan sempurna jasmani dan rohani. Salah satu usaha yang dapat ditempuh manusia untuk mencapai kehidupan yang demikian itu ialah pendidikan, hal ini sesuai dengan arti pendidikan secara luas bahwa pendidikan meruapakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian yang mencakup pengetahuan, nilai-nilai serta sikap dan keterampilan dengan tujuan untuk mencapai kapribadian yang baik dan untuh.[1]
            Menurut pandangan Islam bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar yang harus yang harus dilakukan oleh orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap pembinaan, pengembangan serta pengarahan potensi yang dimiliki anak agar mereka dapat berfungsi dan berperan sebagaimana hakikat kejadiannya.[2]
            Pendidikan itu bisa saja berlangsung kepada keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, oleh karena itu orang tua merupakan orang yang paling berperan dalam menentukan masa depan anak, tidak saja untuk memenuhi kebutuhan fisik akan tetapi juga kewajiban mendidik dan mengarahkan pola fisik akan tetapi  juga berkewajiban mendidik dan mengarahkan pola fikir serta perkembangan jiwa anak kearah yang positif, sebagaimana sabda rasul yang berbunyi :
عن ابي هر ير ة ر ضي الله عنه قال : قا ل ر سو ا لله ص م  : ما من مو لو د الا يو لد علي الفطر ة فا بو ه يهو ا نه و بنصر ا نه او يمهسا نه
 ( روا ه المخا ر ء)

Artinya : “ Dari Abu Hurairah ra ia berkata Rasulullah Saw bersabda tidak seorang anak yang dilahirkan dengan fitrah (tabiat atau potensi yang baik) hanya Ibu Bapaknyalah yang menyebabkan ia menjadi yahudi, nasrani dan majusi” (HR. Al- Bukhari).[3]
            Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa baik buruknya tingkah laku anak tergantung pada kedua orang tuanya, dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri anak tersebut.
Orang tua sebagai pendidik kodrati berkewajiban untuk melaksanakan dan memenuhi kebutuhan anaknya, sebab selain kebutuhan pokok selain memberi pakaian dan perlindungan kepada anak juga dibutuhkan pemberian yang cukup kepada anak juga dibutuhkan pemberian yang cukup kepada anak tersebut, karena dengan memberikan pendidikan yang cukup kepada anak merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan potensi yang telah diberikan Allah sebagai makhluk Pedagogik.[4]
Pendidikan anak itu pada dasarnya adalah tanggung jawab orang tua tapi dengan keterbatasan, kemampuan orang tua baik itu keterbatasan tenaga, waktu, serta ilmu pengetahuan orang tua dalam mendidik anaknya maka diserahkan anak ke lembaga formal.[5] Secara formal pendidikan itu harus dilakukan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi, secara keseluruhan jalur pendidikan di Indonesia mengacu kepada pendidikan Nasional,Undang-undang No. 2 tahun 1989 yang berbunyi :
“ Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan sehat rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaaan.[6]
Jadi untuk dapat menjalani pendidikan yang berjenjang tersebut di butuhkan dorongan atau motivasi dari orang tua sehingga terwujudnya tujuan pendidikan nasional tersebut, baik itu dorongan dari dalam diri maupun dari luar dari orang tua.
Dorongan dari orang tua mencapai apa yang menjadi tujuan dari anak tersebut, sebab dorongan atau mematuhi tersebut secara mendasar artinya adalah keadaan interal organisme manusia yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.[7]
Motivasi adalah “pendorong” yaitu suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak untuk melakukan sesuatu, hingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.[8]
Motivasi tersebut dapat dilihat atas dua bagian :
1.      Motivasi Intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri, Misalnya, dorongan untuk minum karena timbulnya rasa haus.
2.      Motivasi Ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar diri seseorang, karena adanya rangsangan dari luar misal, seorang anak akan sekolah karena ada dorongan dari orang tuanya bukan saja dari hati nuraninya semata.[9]
Kalau penulis lihat dari masyarakat di Jorong Batang Silasiah yang memiliki banyak kepala keluarga tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan pendidikan anak mereka ke SLTP, kebanyakan dari anak-anak tersebut hanya tamat dari SD saja, hal ini kemungkinan disebabkan Karena terlantarnya ekonomi, faktor pendidikan dan faktor lingkungan , san juga kebanyakan orang tua tersebut tidak memiliki pendidikan yang tinggi, banyak juga dari mereka hanya tamat dari SD juga dan masih banyak juga yang tidak tamat dari SD, sehingga orang tua tersebut tidak mengetahui hakikat pendidikan itu sendiri.
Dan orang tua mereka hanya mementingkan pekerjaannya masing-masing jangankan untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka, memperhatikan anak saja yang sekolah di SD tidak ada, para orang tua hanya mementingkan pekerjaan yang pergi pagi dan pulang di sore hari.
Dengan banyaknya anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikannya sehingga banyak terjadi pernikahan di usia sekolah.
Dengan melihat kenyataan seperti itu maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang motivasi orang tua untuk melanjutkan ke SLTP, maka penulis membuat suatu karangan ilmiah dalam bentuk skiripsi dengan mengadakan penelitian lapangan yang berjudul “MOTIVASI DARI ORANG TUA JORONG BATANG SILASIAH UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE SLTP”
B.     Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka penulis merumuskan masalah yaitu kenapa minimnya motivasi orang tua di Jorong Batang Silasiah untuk melanjutkan pendidikan anak ke SLTP
2.      Batasan Masalah
1)      factor apa yang menyebabkan kurangnya motivasi orang tua di Jorong Batang Silasiah untuk melanjutkan pendidikan
2)      Bagaimana latar belakang pendidikan orang tua di Jorong Batang Silasiah

C.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
1)      Untuk mengetahui faktor penyebab kurangnya motivasi orang tua di Jorong Batang Silasiah untuk melanjutkan pendidikan anak ke SLTP.
2)      Untuk mengatahui latar belakang pendidikan orang tua di Jorong Batang Silasiah.
2.      Kegunaan Penelitian
a.       Untuk memperdalam ilmu pengetahuan penulis dalam ilmu pendidikan terutama dalam memberikan motivasi terhadap pendidikan anak.
b.      Sebagai wujud kepedulian dan rasa simpati penulis terhadap permasalahan yang ada di Jorong Batang Silasiah
c.       Sebagai Persyaratan untuk meraih gelar sarjana pada Fakultas Tarbiyah dalam Pendidikan Agama Islam.

D.    Penjelasan Judul
Agar terhindar dari kesalah tafsiran pembaca dalam memahami maksud yang terkandung dalam judul tersebut berikut :
Motivasi           :     Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.[10] Yang penulis maksud di sini adalah dorongan orang tua yang melanjutkan pendidikan anaknya ke SLTP di Jorong Batang Silasiah.
Melanjutkan     :     Meneruskan, menyambung, melangsungkan.[11] Maksud penulis adalah kurangya motivasi orang tua untuk melanjutkan atau meneruskan atau menyambung pendidikan anak ke SLTP di Jorong Batang Silasiah.
Pendidikan       :     Menyiapkan anak supaya hidup dengan kehidupan yang sempurna.[12]Maksudnya penulis disini adalah tingkat pendidikan yang di jalani anak yaitu SLTP

Madrasah Tarbiyah Islamiyah Sekolah Pendidikan Islam

E.     Metodologi
Dalam penelitian ini penulis berupaya mengumpulkan bahan atau data-data yang dapat dijadikan bahan dasar penulis dalam penelitian ini dengan mengumpulkan bahan atau data melalui penelitian lapangan (Field Research) yaitu sebagai sbb :
1.      Lokasi penelitian,adalah di Jorong Batang Silasiah ke Canduang Kab. Agam
2.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat dan eksploratif.[13] Yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat diskripsi atau gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat dan mengenai faktor kenapa kurangnya motivasi orang tua di Jorong Batang Silasiah untuk melanjutkan pendidikan anak ke SLTP.
F.     Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua nilai baik yang diperhitungkan baik pengukuran, baik kuantitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.[14]Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh orang tua yang menjadi populasi adalah seluruh orang tua yang tidak melanjutkan pendidikan anaknya ke SLTP.
Sampel adalah sebahagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu.[15]
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang ditetapkan dengan sampel probalitas yaitu semua populasi berhak menjadi sampel dengan menggunakan teknik total sampling,[16] dengan melihat kepada subjeknya, jika subjek kurang dari 100 orang diambil keseluruhan tetapi jika subjeknya besar dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.[17] Oleh karena itu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Populasi dan Sampel
NO
JENIS
POPULASI
SAMPEL
1.
Orang tua yang tidak melanjutkan Pendidikan anak ke SLTP
50
50

Jumlah
50
50


4.      Sumber data
Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah orang tua dan anak yang tidak melanjutkan pendidikan mereka ke MTI di Batang Silasiah
5.      Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penelitian sebagai berikut :
1.     Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan langsung turun ke lapangan untuk mengamati segala hal yang diperbuat oleh responden.[18]
2.      Angket yaitu suatu cara untuk menapatkan data dari responden dengan mengemukakan pertanyaan – pertanyaan yang tertulis kemudian dipilih oleh responden mana yang sesuai menurutnya.[19]
3.      Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan responden yang telah ditetapkan.[20] Wawancara ini diperuntukan kepada orang tua di Batang Silasiah, Kec. Canduang, Kab Agam.
6.      Teknik pengolahan data
Setelah data diperlukan sudah terkumpul baru kemudian data tersebut diolah atau diproses dengan cara sebagai berikut :
a)      Seleksi data yaitu data yang terkumpul dalam penelitian ini akan di seleksi, apakah lengkap untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan sehubungan dengan pokok-pokok penelitian yang diadakan.
b)      Mengelompokan data sesuai dengan klasifikasi masalah.
c)      Tabulasi yaitu pekerjaan untuk membuat tabel-tabel dengan mengklasifikasikan data yang ada serta menghitung frekuensi atau persentasenya.
7.      Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I, merupakan pendahuluan,di dalamnya diuraikan latar belakang masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II, tentang landasan teoritis yang berisikan tentang pengertian dan jenis motivasi, motivasi dalam pendidikan Islam, dan peranan orang tua dalam memotivasi anak.
BAB III, tentang monografi wilayah Batang Silasiah Kec. Canduang Kab. Agam.
BAB IV, tentang hasi penelitian yang berisikan faktor yang menyebabka kurangnya motivasi orang tua untuk melanjutkan pendidikan anak ke SLTP dan latar belakang pendidikan orang tua di Batang Silasiah.
BAB V, merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran.








DAFTAR KEPUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1998.
Derajat Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 1999. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta, Rumaha, 1995.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan  RI, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta, Sinar Grafika, 1995.
Kamus Berar Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1997.
Hadi, Amirul, Metode Penelitian Pendidikan,Bandung Pustakan Setia 1998.
Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta Rajawali Pres, 1997
J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran, Jakarta, Rineka Cipta, 1997.
Narbuku, Cholid dan Ahmadi, Abu, Metodologi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 1997.
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2000.
Poerwandaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Kamus Bahasa Indonesia, 1982.
Sabri, M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta, PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1997.
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2000.
Umar, Muhammad, Mustafa, Jawahir Al Bukhari, Semarang, Usaha Keluarga, 1371 H.
Yusuf, Mahmud, Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta, Hidakarya Agung, 1389

















OUT LINE

BAB I             PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang Masalah
b.      Penjelasan Judul
c.       Tujuan dan Kegunaan Penelitian
d.      Metodologi Penelitian
e.       Sistematika Penulisan

BAB II                        LANDASAN TEORITIS
a.       Pengertian Motivasi
b.      Macam-macam Motivasi
c.       Motivasi dalam Pendidikan Islam
d.      Peranan orang tua dalam Memotivasi Anak

BAB III          MONOGRAFI WILAYAH BATANG SILASIAH,
KEC.  CANDUANG, KAB. AGAM

BAB IV          HASIL PENELITIAN
a.       Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya motivasi orang tua di Jorong Batang Silasiah untuk melanjutkan pendidika anak ke SLTP.
b.      Latar Belakang Pendidikan orang tua di dusun Camanting, Kec. Candung, Kab. Agam

BAB V            PENUTUP
a.       Kesimpulan
b.      Saran


[1] Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), cet ke-1, h. 10
[2]Jalalluddin, Psikologi Agama, (Jakarta : Rajawali Pres, 1997), h./ 36 
[3] Mustafa Muhammad Umar, Jawahir Al Bukhari (Semarang : Usaha Keluarga, 1371 H), Cet. Ke-8, h. 152
[4] Zakiah Derajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara 1999), h. 16
[5] Zakiah Derajat, Pendidikan Islam dan Keluarga danSekolah, (Jakarta : Rumaha , 1995), cet.  Ke-2. h. 53
[6] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta : Sinar Grafika, 1995), cet, ke-1, h.4
[7] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendkatan Baru, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet ke-5, h.136
[8] M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet ke-16, h. 71
[9] M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan (Jakarta : PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1997) , cet ke-2. h. 131
[10] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia (Jakarta Balai Pustaka, 1997) cet, ke-9, h .666
[11] Poerwandominto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta ; Kamus Umum Bahasa Indonesia 1980), h. 563
[12] Mahmud Yunus, Pendidikan dan Pengajaran (Jakarta ; Hidakarya Agung 1309), h. 5
[13] Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), cet ke-2, h. 243
[14] Amirul Hadi, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung ; Pustaka Setia 1998), h.83
[15] Ibid  h. 84
[16] J.Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran, (Rineka Cipta, 1997), h.56
[17] Ibid, h. 120
[18] Cholid Nurbuku dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta  Bumi Aksara, 1997), cet ke-9, h.70
[19] Ibid
[20] Ibid

0 Comment