MOTIFASI DARI ORANG TUA JORONG
BATANG SILASIAH UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE SLTP
A. Latar Belakang Masalah
Manusia
menurut fitrah perkembangannya salalu berkeinginan dan berusaha untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik dan sempurna jasmani dan rohani. Salah satu usaha
yang dapat ditempuh manusia untuk mencapai kehidupan yang demikian itu ialah
pendidikan, hal ini sesuai dengan arti pendidikan secara luas bahwa pendidikan
meruapakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian yang mencakup
pengetahuan, nilai-nilai serta sikap dan keterampilan dengan tujuan untuk
mencapai kapribadian yang baik dan untuh.[1]
Menurut
pandangan Islam bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar yang harus
yang harus dilakukan oleh orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap
pembinaan, pengembangan serta pengarahan potensi yang dimiliki anak agar mereka
dapat berfungsi dan berperan sebagaimana hakikat kejadiannya.[2]
Pendidikan
itu bisa saja berlangsung kepada keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan
keluarga adalah lingkungan yang pertama yang sangat berpengaruh dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak, oleh karena itu orang tua merupakan orang
yang paling berperan dalam menentukan masa depan anak, tidak saja untuk
memenuhi kebutuhan fisik akan tetapi juga kewajiban mendidik dan mengarahkan
pola fisik akan tetapi juga berkewajiban
mendidik dan mengarahkan pola fikir serta perkembangan jiwa anak kearah yang
positif, sebagaimana sabda rasul yang berbunyi :
عن
ابي هر ير ة ر ضي الله عنه قال : قا ل ر سو ا لله ص م : ما من مو لو د الا يو لد علي الفطر ة فا بو ه
يهو ا نه و بنصر ا نه او يمهسا نه
( روا ه المخا ر ء)
Artinya : “ Dari Abu Hurairah
ra ia berkata Rasulullah Saw bersabda tidak seorang anak yang dilahirkan dengan
fitrah (tabiat atau potensi yang baik) hanya Ibu Bapaknyalah yang menyebabkan
ia menjadi yahudi, nasrani dan majusi” (HR. Al- Bukhari).[3]
Dari
hadist di atas dapat dipahami bahwa baik buruknya tingkah laku anak tergantung
pada kedua orang tuanya, dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri anak
tersebut.
Orang tua
sebagai pendidik kodrati berkewajiban untuk melaksanakan dan memenuhi kebutuhan
anaknya, sebab selain kebutuhan pokok selain memberi pakaian dan perlindungan
kepada anak juga dibutuhkan pemberian yang cukup kepada anak juga dibutuhkan
pemberian yang cukup kepada anak tersebut, karena dengan memberikan pendidikan
yang cukup kepada anak merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan potensi
yang telah diberikan Allah sebagai makhluk Pedagogik.[4]
Pendidikan
anak itu pada dasarnya adalah tanggung jawab orang tua tapi dengan
keterbatasan, kemampuan orang tua baik itu keterbatasan tenaga, waktu, serta
ilmu pengetahuan orang tua dalam mendidik anaknya maka diserahkan anak ke
lembaga formal.[5] Secara
formal pendidikan itu harus dilakukan di sekolah melalui kegiatan belajar
mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
Jenjang
pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, menengah dan pendidikan
tinggi, secara keseluruhan jalur pendidikan di Indonesia mengacu kepada
pendidikan Nasional,Undang-undang No. 2 tahun 1989 yang berbunyi :
“ Pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan sehat rohani,
berkepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaaan.[6]
Jadi untuk
dapat menjalani pendidikan yang berjenjang tersebut di butuhkan dorongan atau
motivasi dari orang tua sehingga terwujudnya tujuan pendidikan nasional
tersebut, baik itu dorongan dari dalam diri maupun dari luar dari orang tua.
Dorongan dari
orang tua mencapai apa yang menjadi tujuan dari anak tersebut, sebab dorongan
atau mematuhi tersebut secara mendasar artinya adalah keadaan interal organisme
manusia yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.[7]
Motivasi
adalah “pendorong” yaitu suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah
laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak untuk melakukan sesuatu,
hingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.[8]
Motivasi
tersebut dapat dilihat atas dua bagian :
1.
Motivasi Intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari
dalam diri seseorang itu sendiri, Misalnya, dorongan untuk minum karena
timbulnya rasa haus.
2.
Motivasi Ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari
luar diri seseorang, karena adanya rangsangan dari luar misal, seorang anak
akan sekolah karena ada dorongan dari orang tuanya bukan saja dari hati
nuraninya semata.[9]
Kalau penulis lihat dari masyarakat di Jorong Batang Silasiah yang
memiliki banyak kepala keluarga tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan
pendidikan anak mereka ke SLTP, kebanyakan dari anak-anak tersebut hanya tamat
dari SD saja, hal ini kemungkinan disebabkan Karena terlantarnya ekonomi,
faktor pendidikan dan faktor lingkungan , san juga kebanyakan orang tua
tersebut tidak memiliki pendidikan yang tinggi, banyak juga dari mereka hanya
tamat dari SD juga dan masih banyak juga yang tidak tamat dari SD, sehingga orang
tua tersebut tidak mengetahui hakikat pendidikan itu sendiri.
Dan orang tua mereka hanya mementingkan pekerjaannya masing-masing
jangankan untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka, memperhatikan anak
saja yang sekolah di SD tidak ada, para orang tua hanya mementingkan pekerjaan
yang pergi pagi dan pulang di sore hari.
Dengan banyaknya anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikannya sehingga
banyak terjadi pernikahan di usia sekolah.
Dengan melihat kenyataan seperti itu maka penulis tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut tentang motivasi orang tua untuk melanjutkan ke SLTP, maka penulis
membuat suatu karangan ilmiah dalam bentuk skiripsi dengan mengadakan
penelitian lapangan yang berjudul “MOTIVASI DARI ORANG TUA JORONG BATANG
SILASIAH UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE SLTP”
B.
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka penulis merumuskan
masalah yaitu kenapa minimnya motivasi orang tua di Jorong Batang Silasiah
untuk melanjutkan pendidikan anak ke SLTP
2.
Batasan Masalah
1)
factor apa yang menyebabkan kurangnya motivasi orang
tua di Jorong Batang Silasiah untuk melanjutkan pendidikan
2)
Bagaimana latar belakang pendidikan orang tua di Jorong
Batang Silasiah
C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
1)
Untuk mengetahui faktor penyebab kurangnya motivasi
orang tua di Jorong Batang Silasiah untuk melanjutkan pendidikan anak ke SLTP.
2)
Untuk mengatahui latar belakang pendidikan orang tua di
Jorong Batang Silasiah.
2.
Kegunaan Penelitian
a.
Untuk memperdalam ilmu pengetahuan penulis dalam ilmu
pendidikan terutama dalam memberikan motivasi terhadap pendidikan anak.
b.
Sebagai wujud kepedulian dan rasa simpati penulis
terhadap permasalahan yang ada di Jorong Batang Silasiah
c.
Sebagai Persyaratan untuk meraih gelar sarjana pada
Fakultas Tarbiyah dalam Pendidikan Agama Islam.
D.
Penjelasan Judul
Agar terhindar dari kesalah tafsiran pembaca dalam memahami maksud yang
terkandung dalam judul tersebut berikut :
Motivasi : Dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.[10]
Yang penulis maksud di sini adalah dorongan orang tua yang melanjutkan
pendidikan anaknya ke SLTP di Jorong Batang Silasiah.
Melanjutkan : Meneruskan, menyambung, melangsungkan.[11] Maksud
penulis adalah kurangya motivasi orang tua untuk melanjutkan atau meneruskan
atau menyambung pendidikan anak ke SLTP di Jorong Batang Silasiah.
Pendidikan :
Menyiapkan anak supaya hidup dengan
kehidupan yang sempurna.[12]Maksudnya
penulis disini adalah tingkat pendidikan yang di jalani anak yaitu SLTP
Madrasah
Tarbiyah Islamiyah Sekolah Pendidikan Islam
E.
Metodologi
Dalam penelitian ini penulis berupaya mengumpulkan bahan atau data-data
yang dapat dijadikan bahan dasar penulis dalam penelitian ini dengan
mengumpulkan bahan atau data melalui penelitian lapangan (Field Research) yaitu
sebagai sbb :
1.
Lokasi penelitian,adalah di Jorong Batang Silasiah ke
Canduang Kab. Agam
2.
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat dan
eksploratif.[13] Yaitu
penelitian yang bertujuan untuk membuat diskripsi atau gambaran atau lukisan
secara sistematis, factual dan akurat dan mengenai faktor kenapa kurangnya
motivasi orang tua di Jorong Batang Silasiah untuk melanjutkan pendidikan anak
ke SLTP.
F.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua nilai baik yang diperhitungkan baik pengukuran,
baik kuantitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang
lengkap dan jelas.[14]Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh orang tua yang menjadi
populasi adalah seluruh orang tua yang tidak melanjutkan pendidikan anaknya ke
SLTP.
Sampel adalah sebahagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan
teknik tertentu.[15]
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang ditetapkan dengan
sampel probalitas yaitu semua populasi berhak menjadi sampel dengan menggunakan
teknik total sampling,[16]
dengan melihat kepada subjeknya, jika subjek kurang dari 100 orang diambil
keseluruhan tetapi jika subjeknya besar dari 100, maka dapat diambil antara
10-15% atau 20-25% atau lebih.[17]
Oleh karena itu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Populasi dan Sampel
NO
|
JENIS
|
POPULASI
|
SAMPEL
|
1.
|
Orang tua yang tidak melanjutkan Pendidikan anak ke SLTP
|
50
|
50
|
|
Jumlah
|
50
|
50
|
4.
Sumber data
Yang menjadi
sumber data dalam penelitian ini adalah orang tua dan anak yang tidak
melanjutkan pendidikan mereka ke MTI di Batang Silasiah
5.
Teknik pengumpulan data
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik penelitian sebagai berikut :
1.
Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan
langsung turun ke lapangan untuk mengamati segala hal yang diperbuat oleh
responden.[18]
2.
Angket yaitu suatu cara untuk menapatkan data dari
responden dengan mengemukakan pertanyaan – pertanyaan yang tertulis kemudian
dipilih oleh responden mana yang sesuai menurutnya.[19]
3.
Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan mengadakan
Tanya jawab secara langsung dengan responden yang telah ditetapkan.[20]
Wawancara ini diperuntukan kepada orang tua di Batang Silasiah, Kec. Canduang,
Kab Agam.
6.
Teknik pengolahan data
Setelah data
diperlukan sudah terkumpul baru kemudian data tersebut diolah atau diproses
dengan cara sebagai berikut :
a)
Seleksi data yaitu data yang terkumpul dalam penelitian
ini akan di seleksi, apakah lengkap untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan
sehubungan dengan pokok-pokok penelitian yang diadakan.
b)
Mengelompokan data sesuai dengan klasifikasi masalah.
c)
Tabulasi yaitu pekerjaan untuk membuat tabel-tabel
dengan mengklasifikasikan data yang ada serta menghitung frekuensi atau
persentasenya.
7.
Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I, merupakan pendahuluan,di dalamnya diuraikan latar belakang
masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II, tentang landasan teoritis yang berisikan tentang pengertian dan
jenis motivasi, motivasi dalam pendidikan Islam, dan peranan orang tua dalam
memotivasi anak.
BAB III, tentang monografi wilayah Batang Silasiah Kec. Canduang Kab.
Agam.
BAB IV, tentang hasi penelitian yang berisikan faktor yang menyebabka
kurangnya motivasi orang tua untuk melanjutkan pendidikan anak ke SLTP dan
latar belakang pendidikan orang tua di Batang Silasiah.
BAB V, merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR
KEPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, 1998.
Derajat Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi
Aksara, 1999. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta,
Rumaha, 1995.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta, Sinar Grafika, 1995.
Kamus Berar Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1997.
Hadi, Amirul, Metode Penelitian Pendidikan,Bandung
Pustakan Setia 1998.
Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta Rajawali Pres,
1997
J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran,
Jakarta, Rineka Cipta, 1997.
Narbuku, Cholid dan Ahmadi, Abu, Metodologi Pendidikan, Jakarta,
Bumi Aksara, 1997.
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung,
PT. Remaja Rosdakarya, 2000.
Poerwandaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta,
Kamus Bahasa Indonesia, 1982.
Sabri, M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan
Perkembangan, Jakarta, PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1997.
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2000.
Umar, Muhammad, Mustafa, Jawahir Al Bukhari, Semarang, Usaha
Keluarga, 1371 H.
Yusuf, Mahmud, Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta,
Hidakarya Agung, 1389
OUT
LINE
BAB I PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang Masalah
b.
Penjelasan Judul
c.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
d.
Metodologi Penelitian
e.
Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORITIS
a.
Pengertian Motivasi
b.
Macam-macam Motivasi
c.
Motivasi dalam Pendidikan Islam
d.
Peranan orang tua dalam Memotivasi Anak
BAB III MONOGRAFI WILAYAH BATANG SILASIAH,
KEC. CANDUANG, KAB. AGAM
BAB IV HASIL PENELITIAN
a.
Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya motivasi orang
tua di Jorong Batang Silasiah untuk melanjutkan pendidika anak ke SLTP.
b.
Latar Belakang Pendidikan orang tua di dusun Camanting,
Kec. Candung, Kab. Agam
BAB V PENUTUP
a.
Kesimpulan
b.
Saran
[1]
Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik (Jakarta : Rineka Cipta, 1999),
cet ke-1, h. 10
[2]Jalalluddin,
Psikologi Agama, (Jakarta : Rajawali Pres, 1997), h./ 36
[3]
Mustafa Muhammad Umar, Jawahir Al Bukhari (Semarang : Usaha Keluarga,
1371 H), Cet. Ke-8, h. 152
[4]
Zakiah Derajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara 1999), h.
16
[5]
Zakiah Derajat, Pendidikan Islam dan Keluarga danSekolah, (Jakarta :
Rumaha , 1995), cet. Ke-2. h. 53
[6]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta : Sinar Grafika, 1995),
cet, ke-1, h.4
[7]
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendkatan Baru, (Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet ke-5, h.136
[8] M.
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya,
2000), cet ke-16, h. 71
[9] M.
Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan (Jakarta : PT.
Pedoman Ilmu Jaya, 1997) , cet ke-2. h. 131
[10]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia (Jakarta Balai
Pustaka, 1997) cet, ke-9, h .666
[11]
Poerwandominto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta ; Kamus Umum Bahasa
Indonesia 1980), h. 563
[12]
Mahmud Yunus, Pendidikan dan Pengajaran (Jakarta ; Hidakarya Agung
1309), h. 5
[13]
Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta
: Rineka Cipta, 1998), cet ke-2, h. 243
[14]
Amirul Hadi, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung ; Pustaka Setia
1998), h.83
[15] Ibid h. 84
[16]
J.Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran, (Rineka Cipta,
1997), h.56
[17] Ibid,
h. 120
[18]
Cholid Nurbuku dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta Bumi Aksara, 1997), cet ke-9, h.70
[19] Ibid
[20] Ibid
0 Comment