BAB
I
PENDAHULUAN
Kebenaran-kebenaran yang ada dalam
alam raya begitu nyata dan telah dapat dirasakan manusia. Ala mini telah
mengungkapnya sendiri tanpa perlu argumentasi lain untuk menyatakan kebenaran
dan eksistensi tersebut. Namun demikian, kesombongan sering kali mendorong
seseorang untuk meraguinya. Perlu dilakukan usaha (hujjah) yang signifikan untuk
menghadapi agar hakikat-hakikat tersebut dapat diakui sebagaimana mestinya.
Al-qur’anul karim seruan Allah untuk semua ummat manusia , berdiri tegak di
hadapan berbagai macam arus kebathilan yang mengingkari hakikat-hakikatnya dan
memperdebatkan pokok-pokoknya Karenanya ia perlu membungkam usaha-usaha mereka
secara kongkrit dan realistis serta menghadapi mereka dengan uslub bahasa yang
memuaskan, argumentasi yang canggih, pasti dan bantahan yang memuaskan.
Pada pembahasan ini, pemakalah akan
memaparkan mengenai Jadal Al-Qur’an, dan membatasi uraian materi tentang
pengertian jadal al-Qur’an, macam-macam jadal al-Qur’an dan faedah jadal
al-Qur’an dalam penyampaian pesan dakwah.
BAB II
PEMBAHASAN
JADAL AL-QUR’AN
A.
Pengertian
Jadal Al-Qur’an
Jadal dan Jidal adalah bertukar pikiran dengan cara
bersaing dan berlomba untuk mengalahkan lawan.[1] Manna’
Khattan berpendapat bahwa al jadal artinya musyawarah atau perundingan dengan
cara berselisih dan bertikai untuk memaksa lawan.[2]
Dari
definisi di atas jelas bahwa jadal al Qur’an berarti perdebatan al Qur’an
dengan menampilkan dalil-dalil argumentasi yang benar atau kokoh kepada
lawan-lawannya agar mereka tunduk dan mau mengakui pendapat al Qur’an karena
pendapat al Qur’an lah yang benar.[3]
Allah
menjelaskan dalam al Qur'an bahwa jadal merupakan bagian dari tabiat manusia.
4 tb%x.ur ß`»|¡RM}$# usYò2r& &äóÓx« Zwyy`
“Dan
manusia adalah makhluk yangb paling banyak mendebat”
(Q.S Al Kahfi: 54)
Al Qur’an al
Karim dalam berdebat dengan penentangnya banyak mengggunakan dalil dan bukti
kuat serta jelas dan dapat dimengerti kalangan awam dan akademisi.[4]
Rasulullah juga diperintahkan agar berdebat dengan kaum musyrik dengan cara yang
baik yang dapat meredakan keberingasan mereka. Firman Allah dalam surat an Nahl
ayat 125
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
“Serulah
manusia ke jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan debatlah
mereka dengan cara yang paling baik.” (Q.S. An Nahl 125).
Di samping itu
Allah memperbolehkan juga ber-Munazharah[5]
dengan ahli kitab dengan cara yang baik.
wur (#þqä9Ï»pgéB @÷dr& É=»tGÅ6ø9$# wÎ) ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr&
“Dan
janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab melainkan dengan cara yang paling
baik” (Q.S. Al Ankabut: 46)
Itulah metode jadal
al Qur’an dalam memberi petunjuk kepada orang-orang kafir dan mengalahkan para
penentang al Qur’an. Ini berbeda dengan perdebatan orang yang memperturutkan
hawa nafsu, dimana perdebatannya hanya merupakan persaingan yang bathil.[6]
Seperti firman Allah dalam al Qur’an:
4 ãAÏ»pgäur tûïÏ%©!$# (#rãxÿ2 È@ÏÜ»t6ø9$$Î/
“Tetapi
orang-orang kafir membantah dengan yang bathil..”
(Q. S. Al Kahfi:56)
B.
Macam-macam
Jadal Al-Qur’an
Perdebatan
Al Qur’an ada beberapa macam, yaitu:
1. Ayat-ayat
kauniah berkaitan dengan perintah untuk melakukan perhatian dan memikirkan
untuk dijadikan dalil terhadap penetapan dasar-dasar akidah, seperti ketauhidan
Allah dalam uluhiyah-Nya dan keimanan terhadap malaikat-malaikat, kitab-kitab,
rasul-rasul-Nya dan hari kiamat.[7]
Contohnya terdapat dalam al Qur’an surat al Baqarah ayat 21-22,
$pkr'¯»t â¨$¨Y9$# (#rßç6ôã$# ãNä3/u Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇËÊÈ Ï%©!$# @yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# $V©ºtÏù uä!$yJ¡¡9$#ur [ä!$oYÎ/ tAtRr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ylt÷zr'sù ¾ÏmÎ/ z`ÏB ÏNºtyJ¨V9$# $]%øÍ öNä3©9 ( xsù (#qè=yèøgrB ¬! #Y#yRr& öNçFRr&ur cqßJn=÷ès? ÇËËÈ
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa, Dialah yang
menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari
langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki
untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal
kamu mengetahui”. (Q S. 2: 21-22).
2. Membantah pendapatan para penantang dan lawan,serta mematahkan
argumentasi mereka perdebatan macam ini mempunyai beberapa bentuk ;
1.)
Membuangkan
lawan bicara dengan mengajukan pertanyan tentang hal-hal yang telah diakui dan
diterima baik oleh akal ,agar ia mengakui apa yang tadinya diingkari ,seperti
penggunaan dalil dengan makhluk untuk menetapakan adanya Khalil seperti firman Allah:
(#qè?ù'uù=sù ;]Ïpt¿2 ÿ¾Ï&Î#÷WÏiB bÎ) (#qçR%x. úüÏ%Ï»|¹ ÇÌÍÈ ÷Pr& (#qà)Î=äz ô`ÏB Îöxî >äóÓx« ÷Pr& ãNèd cqà)Î=»yø9$# ÇÌÎÈ ÷Pr& (#qà)n=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur 4 @t/ w tbqãZÏ%qã ÇÌÏÈ ÷Pr& öNèdyZÏã ßûÉî!#tyz y7În/u ÷Pr& ãNèd tbrãÏÜøkÁßJø9$# ÇÌÐÈ ÷Pr& öNçlm; ÒO¯=ß tbqãèÏJtGó¡o ÏmÏù ( ÏNù'uù=sù NßgãèÏJtFó¡ãB 9`»sÜù=Ý¡Î0 AûüÎ7B ÇÌÑÈ ÷Pr& ã&s! àM»oYt7ø9$# ãNä3s9ur tbqãZt6ø9$# ÇÌÒÈ ÷Pr& óOßgè=t«ó¡n@ #\ô_r& Nßgsù `ÏiB 5Qtøó¨B tbqè=s)÷WB ÇÍÉÈ ÷Pr& ÞOèdyYÏã Ü=øtóø9$# ôMßgsù tbqç7çFõ3t ÇÍÊÈ ÷Pr& tbrßÌã #Yøx. ( tûïÏ%©!$$sù (#rãxÿx. ç/èf tbrßÅ3yJø9$# ÇÍËÈ ÷Pr& öNçlm; îm»s9Î) çöxî «!$# 4 z`»ysö6ß «!$# $¬Hxå tbqä.Îô³ç ÇÍÌÈ
Apakah mereka telah menciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka
yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit
dan bumi itu?sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)?
Ataukah disisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa?
Ataukah mereka mempunyai tangga(kelangit) untuk mendengarkan pada tangga itu
(hal-hal gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan diantara mereka
mendatangkan suatu keterangan yang nyata. Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan dan untuk kamu anak-anak laki-laki?
Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehigga mereka dibebani dengan hutang?
Apakah ada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib lalu mereka menuliskannya?
Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu
merekalah yang kena tipu daya. Ataukah mereka mempunyai Tuhan selain Allah Maha
Allah dari apa yang mereka persekutukan?.(al-Thur;
35-43)
2). Mengambil dalil dengan mabda’
(asal mula kejadian) untuk menciptakan ma’ad
(hari kebangkitan),seperti Firman-Nya dalam surat Qaaf ayat 15:
$uZÍyèsùr& È,ù=yÜø9$$Î/ ÉA¨rF{$# 4 ö@t/ ö/ãf Îû <§ö6s9 ô`ÏiB 9,ù=yz 7Ïy` ÇÊÎÈ
Maka apakah
Kami letih dengan penciptaan yang pertama? Sebenarnya mereka dalam keadaan
ragu-ragu tentang pencitaan yang baru.
3). Membatalkan pendapatan lawan dan membuktikan (kebenaran) kebalikannya,seperti
yang tersurat dalam surat al-An’am ayat 91;
$tBur (#râys% ©!$# ¨,ym ÿ¾ÍnÍôs% øÎ) (#qä9$s% !$tB tAtRr& ª!$# 4n?tã 9|³o0 `ÏiB &äóÓx« 3 ö@è% ô`tB tAtRr& |=»tGÅ3ø9$# Ï%©!$# uä!%y` ¾ÏmÎ/ 4ÓyqãB #YqçR Yèdur Ĩ$¨Y=Ïj9 ( ¼çmtRqè=yèøgrB }§ÏÛ#ts% $pktXrßö6è? tbqàÿøéBur #ZÏWx. ( OçFôJÏk=ãæur $¨B óOs9 (#þqçHs>÷ès? óOçFRr& Iwur öNä.ät!$t/#uä ( È@è% ª!$# ( ¢OèO öNèdös Îû öNÍkÅÎöqyz tbqç7yèù=t ÇÒÊÈ
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang
semestinya ,dikala mereka berkata “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada
manusia “. Katakanlah siapakah yang menurunkan kitab (Taurut) yang dibawa oleh
Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia kamu jadikan kitab itu
lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai,kamu perlihahatkan
(sebahagiannya)dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya,padahal telah diajarkan
kepada apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(Nya)? “ Katakanlah
Allah lah (yang menurunkannya) “kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al-Qur’an
kepada mereka ),biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.
Ayat ini merupakan
bantahan kapada pendirian orang Yahudi,sebagaimana diceritakan Allah dalam
Firman –Nya diatas bahwa mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan
yang semestinya ,dikala mereka berkata “Allah tidak menurunkan sesuatupun
kepada manusia.
4). Menghimpun dan merinci beberapa sifat dan menerangkan bahwa
sifat-sifat tersebut ‘illah atau alasan hukum, seperti dalam
firman-Nya surat al-An am ayat 143-144:
spuÏZ»yJrO 8lºurør& ( ÆÏiB Èbù'Ò9$# Èû÷üuZøO$# ÆÏBur Ì÷èyJø9$# Èû÷üuZøO$# 3 ö@è% Èûøït2©%!!#uä tP§ym ÏQr& Èû÷üus[RW{$# $¨Br& ôMn=yJtGô©$# Ïmøn=tã ãP%tnör& Èû÷üus[RW{$# ( ÎTqä«Îm7tR AOù=ÏèÎ/ bÎ) óOçGZà2 tûüÏ%Ï»|¹ ÇÊÍÌÈ z`ÏBur È@Î/M}$# Èû÷üuZøO$# ÆÏBur Ìs)t7ø9$# Èû÷üuZøO$# 3 ö@è% Èûøït2©%!!#uä tP§ym ÏQr& Èû÷üusVRW{$# $¨Br& ôMn=yJtGô©$# Ïmøn=tã ãP%tnör& Èû÷üusVRW{$# ( ÷Pr& óOçGYà2 uä!#ypkà øÎ) ãNà68¢¹ur ª!$# #x»ygÎ/ 4 ô`yJsù ÞOn=øßr& Ç`£JÏB 3utIøù$# n?tã «!$# $\/É2 ¨@ÅÒãÏj9 }¨$¨Z9$# ÎötóÎ/ AOù=Ïæ 3 ¨bÎ) ©!$# w Ïöku tPöqs)ø9$# úüÏJÎ=»©à9$# ÇÊÍÍÈ
(adalah) delapan binatang yang berpasangan ,sepasangan domba ,sepasang kambing . katakalah “ apakah
dua yang jantan yang diharamkan Allah ataukah dua yang betina,ataukah yang ada
dalam kandungan dua betinanya? “ Terngkanlah kepadaku dengan berdasarkan
pengetahuan jika kamu memang orang-orang yang benar .144. Dan sepanjang dari
unta dan sepasang dari lembu . katakanlah apakah dua kandungan dua
betinanya?Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapakan ini bagimu? Maka
siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-baut dusta terhadap Allah untuk menyesatkan
manusia tanpa pengetahuan? Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim
5)
Membungkam
lawan dan mematahkan hujjahnya dan menjelaskan bahwa pendapatan uang
dikemikakannya itu menimbulkan suatu pendapatan yang tidak diakui oleh
siapa pun,seperti firman-Nya dalam surat
al-An’am ayat 100-101;
(#qè=yèy_ur ¬! uä!%x.uà° £`Ågø:$# öNßgs)n=yzur ( (#qè%tyzur ¼çms9 tûüÏZt/ ¤M»oYt/ur ÎötóÎ/ 5Où=Ïæ 4 ¼çmoY»ysö7ß 4n?»yès?ur $£Jtã cqàÿÅÁt ÇÊÉÉÈ ßìÏt/ ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( 4¯Tr& ãbqä3t ¼çms9 Ó$s!ur óOs9ur `ä3s? ¼ã&©! ×pt6Ås»|¹ ( t,n=yzur ¨@ä. &äóÓx« ( uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« ×LìÎ=tæ ÇÊÉÊÈ
Dan mereka (orang-orang
musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi
Allah,padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu dan mereka membohong
(dengan mengatakan) Bahwasannya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan
tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan . Maha suci Allah dan Maha Tinggi dan
sifat-sifat yang mereka berikan. Dia Pencipta Langit dan bumi. Bagaimana Dia
mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala
sesuatu dan Dia mengetahui segala sesuatu .
Dalam ayat ini
dijelaskan bahwa Allah tidak mempunyai anak,hal ini karna proses kelahiran anak
tidak mungkin terjadi dari sasuatu yang satu. Proses tersebut hanya bisa
terjadi dari kaum dua pribadi. Padahal Allah tidak mempunyai istri. Di samping
itu dia menciptakan segala sesuatu dan penciptanya sagala sesuatu ini sungguh
kontradiktif bila dia dinyatakan melahirkan sesuatu.
C.
Faedah
Jadal Al-Qur’an Dalam Penyampaian Pesan Dakwah
1. Memperkuat
keyakinan orang-orang yang telah beriman kepada Allah dengan adanya argumentasi
dan bukti-bukti yang diberikan al-Qur’an tentang keesaan Allah swt. Maka hal
ini bagi orang yang beriman akan menambah kekokohan iman mereka;
2. Untuk
menampakkan hak (kebenaran sejati) dan menegakkan hujjah atas keshahihannya;
3. Jadal
yang diberikan al_qur’an diharapkan bias memberikan petunjuk kepada orang-orang
kafir atau kepada orang-orang yang selalu menentang kebenaran al-Qur’an;
4. Dari
metode yang digunakan al-Qur’an dapat memberikan pelajaran bagi ahli kalam atau
mantiq agar tidak menngunakan metode rumit dan kabur dalam menjelaskan sesuatu
karena orang yang cenderung menggunakan argumentasi yang pelik dan rumit itu
sebenarnya ia tidak dapat menegakkan hujjah dengan kalam yang agung.[8]
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nah
ayat 125,Seruhlah(manusi) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik “ Bahkan ketika berdebat
dengan orang atau kelompok orng yang berbeda akidah dan keyakinan pun kaum
Muslimin diperintahkan berdebat dengan cara yang lebih baik. Perhatikan firman
Allah SWT dalam surat Al-Ankabutayat 46 : “Dan janganlah kamu berdebat dengan
ahli kitab melainkan dengan cara yang paling baik kecuali dengan oran-orang
zalim diantara mereka”.
Perintah berdebat dengan cara yang
terbaik ,ini agar substansi masalahnya dapat dipecahkan dan dicarikan solusi
yang terbaik pula. Tetapi jika perdebatan dilakukan dengan cara-cara yang
elegan,dengan penuh emosi ,dan dengan ucapan-ucapanyang kotor yang menyinggung
perasaan,bisanya substansinya hilang dan terjadi adalah saling mencemooh dan
saling menjatuhkan.
Dengan debat yang baik, debat yang
mengedepankan argument yang tepat diharapkan tidak ada lagi keraguan terhadap
al-Qur’an dan ajarannya.
B.
Saran
Makalah yang disajikan hari ini
tentunya masih jauh dari kesempurnaan, disamping bahan bacaan yang kurang,
waktu prentasi yang diberikan juga terbatas, sehingga tidak semua materi yang
semestinya mengapung bisa dibincangkan. Untuk itu kepada peserta diskusi
penulis menyarankan untuk selalu meningkatkan motivasi berdiskusi, yang dengan
itu diharapkan menambah khasanah pengetahuan kita, termasuk dibidang Ulumul
Qur’an dalam rangka peningkatan keyakinan dan ketaqwaan.
[1]
Manna’ al-Qathan, Mabahits Fi ‘Ulum Al-Qur’an, (terjemahan) (Beirut:
Mansyurat Al-Ashr Al-Hadist, t.th), h. 376
[2]
Hasan Zaini dan Radiatul Hasnah,’Ulum Al-Qur’an,(Batusangkar:STAIN Batu
Sangkar Press, 2010),h. 223
[3]
Ibid
[4]
Manna’ al-Khatthan,Op Cit, h. 377
[5]
Munazharah bertujuan untuk
menampakkan dan membuktikan kebenaran sejati dan membangun hujjah
[6]
Ibid, h. 377
[7]
Hasan Zaini dan Radiatul Hasnah, Op. Cit.
h 225
[8]
Ibid, h. 234
0 Comment