Membincang Al-Qur’an menjadi kehangatan yang tak pernah usai. Sesuai perjalanan zaman ada warna-warna tersendiri yang turut menghiasi kajian ini. Ayat Al-Qur’an sangat menarik jika dikaji dari berbagai sisi. Ada ayat yang berisi perintah maupun larangan dan ada ayat yang berisi tentang ilmu pengetaham yang mendalam. Sehingga sampai saat ini kandungan tersebut sering menguatkan hasil penelitian para ilmuwan di berbagai bidang, semisal Fisika, Kimia, Biologi dan mungkin ruang lingkup lain yang belum sempat terjamah.
Membaca adalah sebuah cara untuk memperoleh kemajuan. Kunci kemajuan peradaban bangsa terletak tentulah terleak pada hobi para penduduk masing-masing dalam membaca dan memahami sesuatu. Allah SWT sendiri pada saat pertama kali wahyu turun langsung memberi perintah membaca kepada Nabi Muhammad S.A.W. Stimulasi penting inilah yang memupuk hati para kaum muslimin untuk terus belajar seperti yang diperintahkan dalam surat Al-'alaq. Bahkan tidak jarang gagasan orang-orang terdahulu lahir karena keteguhan mereka saat membaca maupun memahami Al-Qur’an.
Dakwah Rasulullah S.A.W. kepada umat manusia tersusun secara rapi dan terarah. Saat pertama kali Syari'at turun, penyebaran agama dilakukan secara diam-diam. Setelah pengikut bertambah banyak seruan beralih dengan cara terang-terangan. Saat pondasi menjadi kuat maka mulailah pembentukan wajah dan karakter masyarakat madani. Terlalu banyaknya suku-suku di berbagai tempat yang telah menjadi bagian dari kaum muslimin menjadi problematika tersendiri dalam penyampaian Al-Qur’an. Hal ini menjadi pemicu perbedaan dalam memahami dan membaca Al Qur’an. Untuk itu umat islam perlu mempelajari cara membaca Al Qur’an yang benar menurut riwayat yang telah di tinggalkan Rasulullah.
Dengan mempelajari cara membaca yang benar diharapkan kita dapat menafsirkan arti dari Al Qur’An dengan lebih tepat, sesuai dengan arti yang seharusnya. Cara ini pun akan meminimalisir perbedaan yang mungkin terjadi saat membaca dan mengartikan Al Qur’an. Tentunya hal tersebut akan lebih membawa berkah karena dapat menghindari perpecahan umat.
http://Sab'atu Ahruf_sabah_dan_Qiraat_sabah.html
0 Comment